top of page
Search
Writer's pictureBersama Ruang Rasa

Cerita Tentang Rasa : "Kalau Rasa belum Dapat Ruangnya"



"Ketika raga begitu dibatasi saat akan melakukan suatu kegiatan dalam kebaikan, namun orang terdekat begitu mengekang dan melarang, disaat itulah jiwa ini begitu menahan rasa ingin memberontak tapi belum siap untuk berteriak"

.

Manusia dengan segala kekuatan yang dia punya, menjadikan mereka yang terkuat dan berbeda dengan makhluk hidup lainnya di dunia. Bukan karena lebih tangguh secara fisik, namun lebih mampu secara rasa. Kekuatan terbesar kita jadi ketakutan terbesar kita juga, sehingga rasa sering kali tidak mendapat ruang dalam hidup kita. Bukan hanya karena kita yang belum siap dalam menerima rasa tersebut, namun orang-orang sekitar yang kita harap melindungi sepertinya tidak mau repot-repot untuk mengerti.


Seringnya kita ingin untuk egois, tapi susah juga untuk kita skeptis. Semua tuntutan yang mereka berikan ke kita seringnya membuat pesimis, keinginan kita tidak pernah tergubris. Tapi kalau memilih untuk tidak peduli apa kata mereka, kenapa rasanya miris?

Karena dalam menjalin rasa dengan sekitar seolah-olah kita hanya punya dua pilihan. Kalau tidak mau mengalah kita harus menang. Kita lupa pilihan yang paling sehat adalah untuk selaras. Dalam empati pun, cerita tentang kamu perlu ada di dalamnya. Empati memang bukan sekadar paham, tapi memendam rasa mu demi memenangkan rasa milik orang lain juga bukan apa yang empati harapkan.


Jika rasa saat ini belum mendapat ruangnya, seberapa rasa milik ayah, ibu, kakak, adik, mereka... mendominasi diri kita. Jika semua rasa kita yang paling jujur harus kalah sama orang lain, sejauh mana kita perlu mengulang kembali cara kita dalam memahami. Sudahkah kita adil dalam memberikan empati.


3 hal yang perlu ada dalam memberikan empati secara adil :


Memahami dengan Seksama

Berikan waktu bagi dirimu untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang lain di sekitarmu. Jangan paksa dirimu untuk terburu-buru melihat apa yang menebak apa yang ada di kepala mereka. Bedakan apa yang kita rasakan terhadap mereka dengan apa yang mereka sebenarnya pikirkan terhdadap kita. Beri waktu untuk bertanya, beri energi lebih banyak untuk ingin tahu dibandingkan menghakimi. Empati meminta kita untuk paham sepenuhnya, karena kita bukan yang paling tau.


Merasa dengan Batas

Rasa masing-masing adalah tanggung jawab masing-masing. Memahami apa yang dirasakan oleh orang lain bukan berarti mengambil alih tanggung jawab mereka untuk merasa. Menyayangi seseorang artinya memperbolehkan mereka merasakan apapun, bukan hanya memaksakan mereka bahagia. Menyayangi seseorang juga artinya menghargai rasa yang kamu punya agar kamu bisa memberikan kejujuranmu, bukan hanya sekedar mengalah. Empati meminta kita untuk menghargai rasa kita dulu sebelum paham dengan perasaan mereka.


Menyelaraskan Kebutuhan

Tujuan untuk memahami bukan untuk memenangkan atau mengalah, tapi menyelaraskan. Bukan tentang mana kebutuhanku dan mana kebutuhanmu, tapi bagaimana melihat titik tengah untuk KITA. kita memulai ini sama-sama, kita selesaikan sama-sama. Kamu berhak untuk mendapatkan kebutuhanmu dan begitu juga mereka. Empati meminta kita untuk belajar diantara kamu dan aku yang paling penting adalah KITA.


Empati bukan tentang seberapa besar, tapi seberapa sehat. Rasa juga bukan seberapa kuat, tapi seberapa jujur. Berikan waktumu untuk memahami rasa yang kamu miliki terlebih dahulu, baru kita bisa memahami kebutuhan orang disekitar.


- Ruang Rasa







20 views2 comments

2 commentaires


Antonia Gita
Antonia Gita
23 nov. 2021

untuk menghargai apa yang dipikirkan orang lain perlu usaha, terutama ketika kita sedang butuh dipahami. Tapi memang benar yang tertulis, bahwa kamu juga perlu untuk melihat dari berbagai sisi, melihat dari sisi lain kehidupanmu. Membuka diri tentang bagaimana orang lain memandang dan berharap tentang dirimu. Namun, memang yang paling penting sepertinya kita tetap harus memahami dan berempati pada diri sendiri dulu yang tidak semudah membalikkan telapak tangan 😔

J'aime
Bersama Ruang Rasa
Bersama Ruang Rasa
23 nov. 2021
En réponse à

betul sekali, masing masing perlu waktunya sendiri untuk paham rasa sebelum akhirnya bisa menjalin 💙

J'aime
Post: Blog2_Post
bottom of page